Pegawai PMI Surabaya Mengaku "Tidak Sadar" Kemplang Uang Rp 958,9 Juta, 3 Tahun Bertahun-Tahun
"inter arma caritas" dikemplang uangnya hampir 1 Milyar
Surabaya, Informatika News Line (11/01/2024)
Imam Rojiki pegawai PMI Surabaya mengaku "tidak sadar" mengambil uang setoran darah dari 6 rumah sakit, selama bertahun-tahun. Terkejut bukan kepalang saat audit menunjukkan uang yang diambil mencapai hampir 1 Milyar rupiah.
PMI Surabaya memang kaya raya, bahkan diambil uangnya oleh pegawainya selama 3 tahun berturut-turut tidak pernah merasa kehilangan, merasa rugi atau bangkrut.
Imam menceritakan alasannya mengambil setoran uang darah PMI untuk kepentingan sehari-hari keluarga dan dirinya.
’’Ndak terasa. Tahu-tahu sudah banyak. Saya pakai untuk keperluan keluarga,’’ kata Imam saat diperiksa sebagai terdakwa dalam sidang di Pengadilan Negeri Surabaya Rabu (10/1).
Berdasar hasil audit PMI, uang yang digelapkan Imam mencapai Rp 958,9 juta. Uang itu berasal dari pembayaran enam rumah sakit untuk biaya pengganti pengolahan darah (BPPD). Akan tetapi hanya Rp 300 juta yang diakui Imam. ’’Saya tahunya setelah audit kok segitu besarnya,’’ ujarnya.
Menurut Imam ada 600 juta lebih uang yang tidak diambil oleh Imam, dan menjadi misterius hilang kemana atau diambil siapa.
Imam yang sudah 30 tahun bekerja di PMI berdalih tidak dapat membuka datanya yang disita PMI. ’’Bukti-bukti transfer sudah tidak dapat saya ambil karena sudah dibawa PMI,’’ ucapnya.
.jpeg)
Hanya 300 juta, bukan 900 juta.
Jaksa penuntut umum Damang Anubowo mendakwa Imam menggelapkan uang BPPD dari rumah sakit. Uang itu seharusnya disetorkan ke pihak PMI. Namun, sebagian dana tersebut tidak disetorkan oleh Imam. Kebiasaan yang menjadi budaya, bukan hanya di satu tempat. Dan dilakukan di banyak tempat. Uang 300 juta berubah menjadi hampir 1 Milyar, akan tetapi sayang tak ada bukti lebih lanjut. PMI memang kaya raya. (ESW/TNTW)
Social Plugin